Nasihat

"Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat kepada-Nya"

Selasa, 07 Maret 2017

Hukum membaca Al-Quran Surat Yaasin pada Malam Jumat?

Sejauh ini ada tiga pendapat soal hukum mengkhususkan baca surat yasin tiap malam Jumat :
Pendapat Pertama: Bid'ah
Hujjahnya :
- Kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu.
- Tidak ditemukan dalil shahih tentang anjuran dan fadhilah (keutamaan) membaca surat Yasin pada malam dan hari Jum'at.
- Termasuk perkara bid’ah idhofiyyah
Bid’ah itu ada 2 macam yaitu bid’ah hakikiyah dan idhofiyah.
1. Bid’ah hakikiyah adalah setiap bid’ah yang tidak ada dasarnya sama sekali baik dari Al Qur’an, As Sunnah, ijma’ kaum muslimin, dan bukan pula dari penggalian hukum yang benar menurut para ulama baik secara global maupun terperinci. (Al I’tishom, 1/219)
Di antara contohnya : puasa mutih (dilakukan untuk mencari ilmu sakti), hidup membujang untuk taqqrrub kepada Allah, mengharamkan yang halal dalam rangka beribadah kepada Allah, dll
2. Bid’ah idhofiyah adalah setiap bid’ah yang memiliki 2 sisi yaitu [1] dari satu sisi memiliki dalil, maka dari sisi ini bukanlah bid’ah dan [2] di sisi lain tidak memiliki dalil maka ini sama dengan bid’ah hakikiyah. (Al I’tishom, 1/219)
Jadi bid’ah idhofiyah dilihat dari satu sisi adalah perkara yang disyari’atkan. Namun ditinjau dari sisi lain yaitu dilihat dari enam aspek adalah bid’ah. Enam aspek tersebut adalah waktu, tempat, tatacara (kaifiyah), sebab, jumlah, dan jenis

Dalil Terkait Pendapat Pertama
Hadist 1
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jum’at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.” (Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at, 1/247). Hadits ini Palsu
Hadits 2
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mencari keridhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”  Hadits ini Lemah
Hadits 3
Artinya: “Siapa yang terus menerus membaca surat Yasin pada setiap malam, kemudian ia mati maka ia mati syahid.” Hadits ini Palsu
Hadits 4
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada permulaan siang (pagi hari) maka akan diluluskan semua hajatnya.” Hadits ini Lemah
Hadits 5
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an dua kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman). Hadits ini Palsu
Hadits 6
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman). Hadits ini Palsu
Hadits 7
Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Al-Qur’an itu ialah surat Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” Hadits ini Palsu
Hadits 8
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin di pagi hari maka akan dimudahkan (untuknya) urusan hari itu sampai sore. Dan siapa yang membacanya di awal malam (sore hari) maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi.” Hadits ini Lemah
Hadits 9
Artinya: “Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang akan mati di antara kamu.” Hadits ini Lemah.
Hadits 10
Artinya: “Tidak seorang pun akan mati, lalu dibacakan Yasin di sisinya (maksudnya sedang naza’) melainkan Allah akan memudahkan (kematian itu) atasnya.”  Hadits ini Palsu

Sesungguhnya orang-orang yang memalsukan hadits-hadits itu telah mengakuinya sendiri. Mereka berkata, tujuan kami membuat hadits-hadits palsu adalah agar manusia sibuk dengan (membaca surat-surat tertentu dari Al-Qur’an) dan menjauhkan mereka dari isi Al-Qur’an yang lain, juga kitab-kitab selain Al-Qur’an. (Periksa: Al-Manarul Munffish Shahih Wadh-Dha’if, hal. 113-115).

Adapun amalan sunah yang disyariatkan dibaca pada malam jum’at dan Hari Jum'at (sesuai hadits shahih) adalah membaca QS Al-Kahfi.
Hadits 1
 "Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (HR. Ad-Darimi, al-Nasai, dan Al-Hakim).
Hadits 2
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

Pendapat Kedua : Mubah
Hujjahnya :
- Berdasarkan hadits tentang bolehnya mengkhususkan surat tertentu dibaca berulang-ulang di hari atau waktu tertentu.
- Hadits-hadits tentang keutamaan baca surat yasin (yang disampaikan kelompok yang mem-bid’ah-kan) betul memang ada yang palsu dan ada yg lemah tapi tidak masuk kategori lemah sekali. Semua hadits ini (abaikanlah hadits palsu), tidak menafikan keutamaan surat yasin dan tidak melarang membaca surat yasin, baik itu mengkhususkan waktunya ataupun tidak.
- amalan yang tidak dilakukan rasulullah belum tentu bid’ah, dan amalan yang dilakukan rasulullah belum tentu boleh untuk kita
- setiap perkara bid’ah idhofiyyah (bid’ah secara bahasa) memiliki hukum tersendiri, tidak bisa dihukumi sama semuanya.
- ibnu katsir : sebagian ulama berpendapat bahwa pelajaran yang bisa kita ambil dari keutamaan surat yasin yang dibacakan kepada orang yang sedang kritis adalah agar allah memudahkan urusan/perkara sulit yang sedang dihadapi apalagi perkara kematian, mengharapkan limpahan rahmat dan berkah, dll.

Dalil Terkait Pendapat Kedua
Hadits 1
"Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Saw mendatangi masjid Quba' setiap hari Sabtu, baik berjalan atau menaiki tunggangan. Dan Abdullah bin Umar melakukannya" (HR Bukhari dan Muslim).
Menurut Ibnu Hajar, "Dalam hadis ini, dengan bermacam jalur riwayatnya, menunjukkan diperbolehkannya menentukan sebagian hari tertentu dengan sebagian amal-amal saleh, dan melakukannya secara terus-menerus" (Fath al-Bari).
Hadits 2
“Ada seorang sahabat bernama Kaltsul bin Hadm yang setiap shalat membaca surat al-Ikhlas. Rasulullah Saw bertanya: "Apa yang membuatmu terus-menerus membaca surat al-Ikhlas ini setiap rakaat?". Kaltsul bin Hadm menjawab: "Saya senang dengan al-Ikhlas". Rasulullah bersabda: "Kesenanganmu pada surat itu memasukkanmu ke dalam surga" (HR al-Bukhari).
"Hadis ini adalah dalil diperbolehkannya menentukan membaca sebagian al-Quran berdasarkan kemauannya dan memperbanyak bacaan tersebut. Dan hal ini bukanlah pembiaran pada surat yang lain" (Fathul Bari).
Berdasarkan dali di atas, pendapat kedua ini menegaskan hukum memnaca QS Yasin pada malam Jumat diperbolehkan.

Pendapat Ketiga : Sunnah
Hujjahnya : Dalam Bahtsul Masail (pembahasan masalah) yang diadakan Majelis Musyawarah Pondok Pesantren se-Karesidenan Kediri pada Oktober 1991 dan Bahtsul Masail Pesantren Mambaul Hikam Blitar Jawa Timur, diputuskan hukum sunah membaca "Yasin Fadhilah" karena tujuannya adalah berdzikir.

Dalil Terkait Pendapat Ketiga
- hadits tentang keutaman membaca surat yasin yang telah disebutkan diatas
- Al Adzkar Lin-Nawawi hal. 12
اعْلَمْ أَنَّ الذِّكْرَ مَحْبُوْبٌ فِيْ جَمِيْعِ الأَحْوَالِ إِلَّا فِيْ أَحْوَالٍ وَرَدَ الشَّرْعُ بِاسْتِثْنَائِهَا
Artinya : Ketahuilah, Dzikir itu hukumnya sunnah dalam setiap keadaan kecuali keadaan-keadaan yang dilarang oleh syara’.
- At-Tibyan Fi Adabi Hamalatil Quran hal. 91 sebagai berikut
وَيُسْتَحَبُّ إِذَا مَرَّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ أَنْ يَسْأَلَ اللهَ تعالَى مِنْ فَضْلِهِ وَإِذَا مَرَّ بِآية عَذَابٍ أَنْ يَسْتَعِيْذَ بِالله مِنَ الشَّرِّ أَوْ مِنَ الْعَذَابِ
Artinya : Apabila membaca ayat rahmat disunnahkan berdoa kepada Allah SWT, memohon kebaikan/nikmat dari-Nya, dan apabila membaca ayat tentang siksa maka disunnahkan memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala keburukan dan siksa.
- dll

Kesimpulan
Membaca surat yasin baik dikhususkan maupun tidak, bukanlah perkara bid’ah tapi mubah/boleh saja dilakukan tanpa meyakini fadhilah yang tercantum dari hadits-hadits palsu (cukuplah fadhilah dari setiap huruf ayat quran yang dibaca & keridhoan allah yang dicari). Dan ini adalah salah satu kebiasaan baik (sunnah hasanah) masyarakat indonesia (membaca alquran, meski baru terbatas surat yasin dan terkadang baca tulisan latinnya saja), maka perlu juga peningkatan : baca yasin dengan ayat quran (bukan huruf latinnya), tahsin-tajwid, membaca surat lain dalam alquran, tafsir surat yasin, termasuk juga bedah ilmiyah bacaan-bacaan pada buku yasinan (karena bacaan setelah surat yasin pada buku yasinan juga ada perselisihan pendapat, yang belum termasuk dalam pembahasan ini, kecuali pendapat ketiga itupun masih bersifat umum), dll.

Berkaitan dengan bid’ah, bagus apa yang disampaikan Dr. Abdul Ilah bin Husain Al-‘Arfaj dalam bukunya مفهوم البدعة وأثره في اضطراب الفتاوى المعاصرة (edisi terjemahnya berjudul : konsep bid’ah & toleransi fiqh) :
  • bid’ah (menurut bahasa) : hal baru (muhdast) tanpa ada contoh semisal sebelumnya. Dengan makna ini, bid’ah bisa dihukumi : wajib / sunnah / mubah / makruh / haram
  • bid’ah (menurut syar’i) : hal baru (muhdats) dalam urusan agama yang bertentangan dengan nushush syari’ah & bertentangan dengan maqashid syari’ah. Inilah bid’ah tercela/hakiki, hukumnya makruh & haram
  • mayoritas perselisahan ulama dalam bid’ah terbatas pada hal-hal baru dalam agama yang bersifat aktivitas/’amaliyyah yang tidak bertentangan dengan nushush syari’ah ataupun maqashid syari’ah. Perselisihan ini mirip dengan perselisihan dalam masalah hukum syari’at yang bersifat ijtihadi, berputar antara shawab & khata, bukan antara haq & bathil
  • membid’ahkan suatu hal  yang baru dalam agama dengan argumen bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukannya adalah hal yang salah, karena suatu perbuatan yang tidak dilakukan  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam secara sengaja, terkadang bermakna haram/makruh/mubah/mustahab
  • bagi ulama, dai, cendekiawan wajib menentukan/mencerahkan konsep, definisi & pemahaman yang jelas tentang bid’ah dan menentukan aturannya (dhawabith), agar kaum muslimin bersatu dalam pemahaman yang benar tentang bid’ah. Ketidak jelasan dalam konsep bid’ah & definisinya menyebabkan kelompok mudhayyiqin (yang memandang sempit makna bid’ah) membid’ahkan sejumlah besar kaum muslimin.


Wallahu a'lam bish-shawab

*Abu Ataniya Khaira*

Sumber:

Senin, 04 Juli 2016

Khutbah 'Idul Fitri 1437 H : Lebih Memaknai Pribadi Taqwa

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته         
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×)
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَه، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ.
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى بنعمته تتم الصالحة، والله يتولى الصالحين. الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرُ الصِّيَامِ والقرآن والجهاد لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَجَعَلَ عِيْدَ الْفِطْرِ ضِيَافَةً لِلصَّائِمِيْنَ وَفَرْحَةً لِلْمُتَّقِيْنَ، اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمُلْكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيٌ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ. اللهُ اَكْبَرْ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن.. واتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
 
Allahu akbar 3x Laa Ilaha illallah Allahu Akbar Walillahilhamd
Pekikkan takbir “Allahu Akbar”, tanda kita mengakui bahwa hanya Allah lah yang maha besar, maha kuasa berbuat apapun juga atas sekendakNya.
Pekikan takbir “Allahu Akbar”, tanda ketundukkan kita pada Allah
Pekikkan takbir “Allahu Akbar”, yang meneguhkan langkah perjuangan kaum muslimin & menciutkan mental kaum kuffar..
Pekikkan takbir “Allahu Akbar”, tanda kesyukuran & kemenangan kita di hari raya ‘ied ini

Allahu akbar 3x Laa Ilaha illallah Allahu Akbar Walillahilhamd
Kaum Muslimin Yang Berbahagia,
Hari ini adalah hari yang begitu dilematis bagi kita semua,  satu sisi kita bergembira bersukacita  dengan kehadiran salah satu hari raya umat islam yaitu ‘idul fitri, yang dimana kegembiraan tersebut merupakan bagian dari salah bentuk kesyukuran kita kepada Allah di hari raya ini : bertakbir & bergembira..
Sebagaimana firman Allah SWT:
وَلِتُكْمِلُوا اْلعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُ اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [QS. Al-Baqarah : 185]
Namun di sisi lain hati ini begitu sesak oleh kesedihan yang mendalam dikarenakan bulan yang mulia, bulan yang penuh limpahan pahala, rahmat, keberkahan dan memuat berbagai keutamaan (khususnya malam lailatul qadar) telah pergi menjauhi kita semua, yaitu bulan suci ramadhan.
Di hari idul fitri, seluruh kaum muslimin bersukacita bergembira.. baik itu  anak-anak maupun dewasa, laki-laki maupun perempuan, kaya maupun miskin, dalam keadaan suci maupun berhalangan, sendirian maupun bersama keluarga, saat iman nya sehat maupun sakit bahkan munafiq sekalipun, kesemuanya bergembira dengan hari ‘ied ini..
Berbeda hal nya dengan ramadhan, kegembiraan atas kehadiran ramadhan dan kesedihan kala kepergiannya hanya dapat dirasakan oleh para pecinta dan perindunya saja, baik itu dengan landasan cinta yang benar sesuai syariat maupun yang salah.  
Ada orang yang cinta & rindu dengan pahala yang berlimpah, maka Ia menyiapkan bekal ilmu & fisik yang kuat untuk dapat beramal ibadah secara maksimal..
Dan ada orang yang cinta & rindu dengan keuntungan perniagaan yang menggiurkan, maka ia menyiapkan barang modal dan strategi penjualan..
Adapula orang yang cinta & rindu dengan kedermawanan banyak orang (dalam kelompok ini ada yang emang perlu dibantu seperti anak yatim dan dhuafa, tapi ada juga orang yang pura-pura dhuafa karena bagi mereka itulah pekerjaan mereka, padahal Allah telah menjanjikan kecukupan untuk kita semua “Dan Dia-lah Allah yang memberikan kekayaan & kecukupan [QS.An-Najm : 48]”. mudah-mudahan orang yang seperti itu Allah beri hidayah)
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang cinta & rindu dengan ramadhan karena limpahan rahmat, berkah & pahala yang Allah janjikan di dalamnya. Aaamiiin….
Semoga kita pun termasuk orang-orang yang Allah nilai berhak mendapatkan apa-apa yang telah Allah janjikan dan isyaratkan, sebagaimana tertuang pada penutup tiap ayat-ayat yang berkaitan dengan ramadhan..
Menjadi hamba Allah yang bertaqwa… لعلكم تتقون
Menjadi hamba Allah yang berilmu… إن كنتم تعلمون
Menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur…  لعلكم تشكرون
Menjadi hamba Allah yang dewasa karena mendapat petunjuk-Nya… لعلهم يرشدون   [QS. Al-hujurot : 7]
Dan menjadikan seluruh orang yang disekitar kita ikut takut & tunduk kepada Allah… لعلهم يتقون
Aamiin.. aamiin.. ya robbal ‘alamin..

Allahu akbar 3x Laa Ilaha illallah Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyirol Muslimin A’azzani wa a’azzakumullah…
Dalam islam, kualitas ibadah kita dapat terlihat pasca kita melakukan ibadah tersebut. Karena islam bukanlah sekedar agama yang berisi kumpulan materi yang harus dihafal tapi islam adalah ajaran yang harus dilaksanakan dengan penuh keyakinan/keimanan, sebagai minhajul hayah (petunjuk dari Allah untuk kita mengarungi kehidupan di dunnia ini agar kita selamat dan dapat bertemu dengan Allah dalam keridhoan-Nya)
Orang yg haji dikatakan mabrur, manakala setelah haji ada perubahan menuju kebaikan atau lebih baik dari keadaannya sebelum menunaikan ibadah haji..
Shalat kita berkualitas, manakala diluar shalat kita telah mampu meninggalkan perbuatan keji dan munkar, bersedia menutup aurat, menjaga lidah & akhlaq kita, dsb..
Begitu juga rangkaian ibadah dibulan ramadhan ini, harus ada dampak.. harus ada spirit dan amalan yang senantiasa kita miliki meskipun sudah bukan bulan ramadhan lagi.. toh Allah yang kita sembah dibulan ramadhan sama dengan Allah yang sembah diluar ramadhan.
Jangan sampai kita seperti kisah wanita pemintal yang tercantum dalam QS. An-Nahl : 92
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali….”
Jangan sampai dikarenakan momentum mudik maupun silaturahim ataupun hidangan yang melimpah ruah, membuat kita mengurai kembali rangkaian ibadah yang telah biasa kita lakukan dibulan ramadhan ini. Tadinya sudah terbiasa shalat berjama’ah 5 waktu, tadinya biasa baca al-quran 1 juz perhari, tadinya biasa shalat malam tiap hari (tarawih), tadinya biasa berinfaq, tadinya biasa menjaga diri dari hal-hal yang syubhat maupun yg diharamkan, tadinya mampu menjaga lisan & pandangan, dan amalan yang lainnya yang sudah dibiasakan dibulan ramadhan, lantas hilang begitu saja, terurai satu persatu dari diri kita, na’udzubillah min dzalik..

Allahu akbar 3x Laa Ilaha illallah Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyirol muslimin ahabbani wa ahabbakumullah…
Adapun spirit dan kepribadian yang harus senantiasa menghiasi diri kita pasca ramadhan agar kita tidak menjadi hamba  ramadhani (yaitu yang keshalihannya hanya dibulan ramadhan saja), tapi menjadi hamba Allah yang Rabbani (yaitu yang senantiasa shalih & taat dimanapun dan kapanpun juga), setidaknya ada 5 hal, yang merupakan modal awal bagi kita menilai ramadhan kita telah berhasil/sukses dan memastikan diri kita tengah meniti jalan menjadi pribadi bertaqwa :            aamiin ya rabbal alamin…
1.  Senang menuntut ilmu
Di ramadhan, allah hadirkan banyak sekali majelis ilmu.. kultum shubuh, kajian dhuha, kultum menjelang buka puasa, ceramah tarawih, kajian di televisi, radio, dsb.. itu semua untuk kita menambah ilmu dan keimanan, Karena hakekat ilmu yang bermanfaat, manakala menambah keimana & ketundukkan diri kita kepada Allah. Terlebih menuntut ilmu adalah merupakan kewajiban hingga tiba ajal kita.. jangan mentang-mentang lulus TPA atau TPQ lantas merasa cukup ilmu, jangan mentang-mentang lulus SMP, SMA, S1, S2, S3 lantas merasa cukup ilmu, TIDAK!! Orang bertaqwa senantiasa belajar, belajar dan belajar.. karena dengan belajar menambah keimanan dan ketundukkan kepada Allah. Dengan ilmu, kita mengetahui mana yang haq dan mana yang bathil. Dengan ilmu, kita akan bergairah tuk perbanyak amal shalih karena kita tau keutamannya. Dengan ilmu, kita jadi tau keutamaan kehidupan akhirat dibandingkan dengan gemerlapnya kehidupan dunia..
Dan bukankah Allah telah berfirman dlm QS. An-najm : 29-30
Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan dunia. Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.

2.  Senang dapat pahala dan takut kena dosa
Momentum ramadhan telah memotivasi kita untuk senang & bersegera dalam meraih sebanyak-banyaknya pahala, agar kita semua menjadi mercusuar kebaikan, cahaya untuk orang-orang sekitar kita.
Coba perhatikan pahala dari amalan berikut ini :
·      Infaq/sedekah => pahala berlipatganda 700x & pahalanya terus mengalir
(QS Al-Baqarah: 261)
Dari Abu Hurairah : sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka 2 malaikat. Satu berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhary)
·      Shalat berjama’ah 5 waktu di masjid, perbanyak shalat sunnah : rawatib, dhuha, tarawih, dll
·      Zakat fitrah & zakat mal => pembersih harta & semakin berkah
·      Tilawah qur’an => perhuruf berilai 10 kebaikan
·      Puasa sunnah 6 hari bulan syawwal (penyempurna puasa ramadhan, seakan puasa setahun penuh), senin-kamis (saat hisab ‘amal), daud, ayyamul bidh, arafah (penghapus dosa 1 tahun lalu & 1 tahun akan datang), asyuro (penghapus dosa 1 tahun lalu)
·      Senyum, dzikir, lailatul qadar, dll
Karenanya kita akan liat orang yang senang pahala itu berbeda cara berpikirnya dengan manusia biasa..
Siapa manusia yang mau mempertaruhkan nyawanya dlm perang? Hanya orang beriman, karena tau pahala syahid di medan jihad fisabilillah
Siapa manusia yang gak mau barang dagangannya dibeli 3x lipat dari harga normal? Itulah utsman bin affan (menginfaqkan seluruh sembako perniagaannya ke kaum muslimin disaat paceklik. Beliau juga menghibahkan sumur yang dibelinya dengan harga mahal disaat musim kekeringan)

Allahu akbar 3x Laa Ilaha illallah Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyirol Muslimin A’azzani wa a’azzakumullah…
Pribadi taqwa yang selanjutnya :
3.  Peduli / tidak cuek
Orang bertaqwa itu peduli terhadap kebaikan dirinya di dunia dan akhirat, dan ternyata orang bertaqwa tidak hanya peduli kepada dirinya saja tapi juga peduli terhadap kebaikan keluarganya, orang lain (seperti teman, tetangga, dll), begitu juga peduli dengan lingkungan dan makhluq allah lainnya seperti hewan & tumbuhan.
Maka ia akan selalu memperhatikan, memantau, mengevalusi berbagai aspek dalam kehidupannya pribadi, keluargnya, dan orang-orang sekelilingnya :
-     Contoh aspek ibadah : shalat 5 waktu, baca al-quran, menutup aurat, qiyamulail, dzikir harian, shalat sunnah, puasa sunnah, doa-doa harian, dsb
-     Contoh aspek fisik & penampilan : makan-minum yang halal & thoyyib, olahraga, kebersihan badan & pakaian, gaya rambut & pakaian, dsb
-     Contoh aspek keuangan : rizki yang halal, ada zakat/infaq/sedekah yang ia keluarkan dari rizki yang diperolehnya, ada tabungan, dsb
-     Contoh aspek akhlaq : senyum, ramah & akhlaq mulia lainnya, menjaga pandangan mata, menjaga lisan, membersihkan diri dari penyakit hati
-     Contoh aspek ilmu : senantiasa belajar (baca buku/artikel, hadir di majelis ilmu)
-     Contoh aspek kontribusi(peran/manfaat)nya untuk islam & kaum muslimin : pengurus masjid/mushollah, menjadi menjabat publik yang islami, aktif di ormas islam, aktif hadir di majelis-majelis ilmu, minimal ia berperan sebagai jama’ah tetap shalat 5 waktu di masjid
Tidak hanya itu, orang bertaqwa pun peduli terhadap kebersihan kamar, rumah, lingkungan sekitarnya, tidak buang sampah sembarangan, tidak asal tebang pohon di hutan, tidak asal membunuh binatang dan tidak asal mengkawinkan binatang karena dapat merusak kualitas keturunan yang dihasilkan, dll
4.  Husnuzhon (berpikir positif)
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى (Muttafaqun ‘alaih)
Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku”.
·      Husnuzhon kepada taqdir Allah
Husnuzhon kepada taqdir Allah lah yang menjadi pribadi mukmin unik dan berbeda dengan manusia lain pada umumnya : “saat diberi kenikmatan, dia bersyukur. Saat diberi kesusahan, dia bersabar”
·      Husnuzhon kepada diri sendiri
Sungguh kita telah diciptakan oleh Allah dengan sebaik-baik penciptaan, seluruh organ tubuh, panca indera, dll semuanya mendukung kita untuk beribadah kepada Allah. Maka mustahil klo kita tidak mampu HAFAL AL-QURAN, mustahil kita tidak bisa shalat, mustahil kita gak berakhlaq mulia, mustahil bagi kita tidak bias beramal shalih.. yang ada kita tidak bisa melakukannya karena faktor kesombongan, dosa, dan suuzhon kepada diri sendiri
·      Husnuzhon kepada orang lain
Jika kita ingin hidup tidak tenang, maka silahkan suuzhon lah kepada orang lain.. seseorang setelah terbiasa suuzhon kepada orang lain, maka ia akan terjangkit penyakit hasad (iri/dengki) dengan berbgai tingkatnnya hingga ia pun takabbur disertai merendahkan oranglain, naudzubillah min dzalik..
Sebaliknya, pribadi husnuzhon akan membuat hidup kita bahagia, tentram dan damai
5.  Senang bergaul dengan orang shalih
Karena kelak di akhirat kita akan dikumpulkan dengan orang-orang yang kita cintai dengan landasan ketaqwaan kepada Allah,
“Teman-teman akrab pada hari itu saling bermusuhan satu dengan yang lainnya kecuali orag-orang yang bertaqwa”. [QS. Az-Zukhruf : 67]
Dan kelak di akhirat kita pun akan orang-orang yang berteman atau mengikuti teman yang salah akan menyesal
“kecelakaan besar bagiku, sekiranya aku duu tidak menjadikan si fulan sebagai teman akrabku.. sungguh dia telah menyesatkanku dari Al-Quran ketika Al-Quran telah datang kepadaku. Dan syaithon itu idak mau menolong manusia”. [QS. Al-Furqon : 28-29]

Allahu akbar 3x Laa Ilaha illallah Allahu Akbar Walillahilhamd
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Di akhir khutbah ini, marilah kita berdoa bersama-sama. Kita tundukkan hati, merendahkan diri kita di hadapan Allah, memohon kepada-Nya, dzat Yang Maha Rahman-Rahim, Maha Pemberi apapun jua, Maha Pengabul setiap doa, Maha pengampun, Maha besar & kuasa dan Maha segala-galanya,
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَحْمَدُكَ، وَنَسْتَعِيْنُكَ، وَنَسْتَهْدِيْكَ، وَنَعُوْذُ بِكَ، وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ، وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ، الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ، وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ، اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ، وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ، وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ، نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ.
أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، رَبَّنَا لَكَ اْلحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِكَ اْلكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا
Ya Allah, ampunilah kami dan ampuni pula kedua orang tua kami dan sayangilah mereka seperti kasih sayang mereka saat mendidik kami di waktu kecil.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.
Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنـَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
اللهم إنا نسألك حبك وحب من يحبك حب عمل يقربنا إلى حبك يا أرحم الراحمين.
اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
Ya Allah, bantulah kami untuk senantiasa berdzikir dan bersyukur serta beribadah kepada-Mu dengan baik, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.

Ya Allah, kami adalah hamba-hamba-Mu, anak dari hamba-hamba-Mu, ubun-ubun kami berada dalam tangan-Mu, telah berlaku atas kami hukum-Mu, adil pasti atas kami keputusan-Mu, kami memohon kepada-Mu dengan menggunakan semua nama yang menjadi milik-Mu dan Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau nama yang Engkau turunkan dalam kitab suci-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu di antara hamba-Mu, atau dengan nama yang Engkau simpan dalam rahasia ghaib di sisi-Mu, jadikanlah Al-Qur’an yang agung ini taman bunga sepanjang musim di hati kami, jadikan ia cahaya di dada-dada kami, pelipur lara dan penghapus gulana, jadikan pula ia pembimbing kami menuju surga-Mu yang penuh kenikmatan.

Ya Allah, ingatkan kami ayat Al-Qur’an yang terlupa, ajarkan kami darinya apa yang  tidak kami ketahui, berikan rezki kepada kami berupa kenikmatan membacanya malam dan siang, jadikan ia hujjah bagi kami jangan jadikan ia hujjah atas kami.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ القُرْآنِ الَّذِيْنَ هُمْ أَهْلُكَ وَخَاصَّتُكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk ahli Al-Qur’an yang menjadi keluarga-Mu dan hamba-hamba istimewa di sisi-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang menegakkan huruf-huruf Al-Qur’an dan hukum-hukumnya, dan jangan Engkau jadikan kami golongan orang yang menegakkan huruf-hurufnya namun mengabaikan hukum-hukumnya, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

Ya Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan doa orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepada-Mu berbagai penyebab turunnya rahmat-Mu, tekad dan kekuatan untuk meniti jalan yang lurus, limpahan segala kebajikan, keselamatan dari segala dosa, kemenangan meraih surga dan keselamatan dari azab neraka.
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
Ya Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, kami memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kekayaan.

Ya Allah, kami memohon kepadamu segala kebaikan yang telah diminta hamba dan rasul-Mu Muhammad saw dan hamba-hamba-Mu yang shalih, dan kami berlindung kepadamu dari segala keburukan yang mereka telah berlindung darinya kepada-Mu.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.
اَللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
Ya Allah, cukupkan diri kami dengan yang halal dari yang haram, dengan ketaatan kepada-Mu dari maksiat kepada-Mu,  dan dengan karunia-Mu dari selain-Mu, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri
Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا آخِرَهَا وَخَيْرَ أَعْمَارِنَا خَوَاتِمَهَا وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ لِقَائِكَ.
Ya Allah, jadikanlah amal kami yang terbaik adalah akhirnya, dan umur kami yang terbaik adalah penghujungnya, dan hari terbaik kami adalah hari bertemu Engkau.

Ya Allah, perbaikilah agama kami yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah dunia kami yang menjadi tempat hidup kami, dan perbaikilah akhirat kami karena dialah tempat kembali kami.  Jadikan kehidupan ini sebagai penambah segala kebaikan bagi kami, dan jadikan kematian sebagai kebebasan kami dari segala keburukan.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلاَةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَدْلِ فِيْ رَعَايَاهُمْ وَالرِّفْقِ بِهِمْ وَالاِعْتِنَاءِ بِمَصَالِحِهِمْ وَحَبِّبْهُمْ إِلَى الرَّعِيَّةِ وَحَبِّبِ الرَّعِيَّةَ إِلَيْهِمْ.
Ya Allah, perbaikilah (akhlaq) para pemimpin kaum muslimin, bimbinglah mereka dalam menegakkan keadilan, menyayangi, dan memperhatikan kepentingan rakyat. Tumbuhkan kecintaan rakyat kepada mereka dan kecintaan mereka kepada rakyat.
Ya Allah, bimbinglah mereka ke jalan-Mu yang lurus, agar bekerja demi agama-Mu yang benar, jadikan mereka teladan yang mendapat petunjuk-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.
Ya Allah, bimbinglah mereka agar bekerja sesuai kitab-Mu, sunnah Nabi-Mu, memutuskan dengan syariat-Mu, dan menegakkan hukum-hukum-Mu.
Ya Allah, tuntunlah mereka untuk memberantas kemunkaran dan menampilkan segala bentuk kebaikan.
Ya Allah, jadikanlah mereka para penyeru kebaikan yang melaksanakannya, penghalang kemunkaran yang meninggalkannya.
Ya Allah, perbaikilah keadaan kaum muslimin, murahkanlah harga-harga kebutuhan hidup mereka, dan jadikanlah mereka aman sentosa di tanah air mereka.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ شَبَابَ الْمُسْلِمِيْنَ وَحَبِّبْ إِلَيْهِمُ الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِهِمْ وَكَرِّهْ إِلَيْهِمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْهُمْ مِنَ الرَّاشِدِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Ya Allah, perbaikilah keadaan para pemuda kaum muslimin, jadikan mereka para pencinta keimanan dan jadikan iman itu indah dalam hati mereka, bencikan mereka terhadap kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan, dan jadikan mereka orang-orang yang lurus, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

اللهم أعز الإسلام والمسلمين وأذل الشرك والمشركين ودمر أعداءك أعداء الدين
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ المستضعفين و الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ.
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ وفي سائر بلدان المسلمين المظلومين، اللهم انصرهم نصرا عزيزا... يا رب العالمين
Ya Allah, tolonglah dan menangkanlah saudara-saudara kami kaum muslimin yang lemah & para mujahidin di jalan-Mu di mana pun mereka berada.
Ya Allah, tolonglah dan menangkanlah saudara-saudara kami kaum muslimin yang lemah & para mujahidin dipalestina & di negeri kaum muslimin yang terzalimi, wahai Penguasa alam semesta.
اَللَّهُمَّ أَفْرِغْ عَلَيْهِمْ صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ.
Ya Allah, berikan kesabaran kepada mereka, teguhkan pendirian mereka, dan tolonglah mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka.
Ya Allah, tetapkan kesyahidan bagi yang gugur di antara mereka, dan berikan keselamatan kepada yang masih hidup.
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا.
Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.
رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau lah Maha Pemberi (karunia).
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قُلُوْبٍ لاَ تَخْشَعُ وَمِنْ نُفُوْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا.
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عنا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صلاتنا وصيامنا ودعاءنا وأعمالنا الصالحة إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
باد الله إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون.
اذكروا الله العظيم الجليل يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون.
أقول قولي هذا وأستغفر الله العظيم من كل ذنب وخطيئة، وآخر دعواهم أن الحمد لله رب العالمين
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Abu Riza Zulkarnaen, Lc