Nasihat

"Ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat kepada-Nya"

Senin, 29 Agustus 2011

'AMAL JAMA'I


Di atas tumpuan batang pohon pinang yang kokoh nan tinggi menjulang, yang berhiaskan hadiah-hadiah, dan hembusan angin yang menyibakkan kesejukan pada tubuh yang kelelahan, menghilangkan jutaan peluh keringat yang menghiasai, seorang pemuda berteriak-teriak penuh semangat : Allahu akbar…!Hore..!Yuoo…! setelah sebelumnya kesusahan dan kelelahan yang ia lalui. ini adalah luapan ungkapan kegembiran dan kemenangan yang telah ia raih bersama kawan-kawannya, dan ditengah kegembiraanya itu ia pun tak lupa untuk melemparkan hadiah-hadiah yang telah disediakan panitia kepada kawan-kawannya yang berada di  bawah…
Itulah sekilas kisah happy ending yang dialami oleh sekelompok pemuda yang berjuang bersama-sama meraih asa mereka yang tergantung pada ujung pohon pinang yang telah dilumuri oli itu, meski kesulitan dan kelelahan menerpa serta “perlawanan”dari para pesaing mereka yang juga menginginkan itu, tak jua menyurutkan tekad mereka untuk terus berusaha meraih asa tersebut.
Saudaraku…
Rangkaian peristiwa yang di alami sekelompok pemuda tadi ataupun para pesaingnya adalah sebuah gambaran yang dapat mewakili makna dari amal jama’i. dalam beramal jama’i kita tidak hanya dituntut untuk sama-sama bekerja saja ataupun bekerja sama-sama, tapi kedua hal tersebut haruslah terkandung dalam amal jama’i sebuah jama’ah, sehingga yang tercipta adalah kesolidan jama’ah tersebut, dan dengan kesolidan itulah mereka merumuskan gerak yang teratur, pada akhirnya asa yang diimpikan dapat terwujud dengan mudahnya, walaupun sebenarnya banyak sekali rintangan yang telah lalui bersama, tapi itu semua telah hilang dengan seketika dari ingatannya manakala rasa sukacita atas keberhasilan dan kemenangan telah menyapanya.
Mereka telah membuktikan bahwa mereka sama-sama bekerja : ada yang jadi komandan, ada yang jadi penopaang, ada yang jadi pengambil hadiah, ada yang membantu mengangkat kawannya,dsb. Mereka pun telah bekerja sama-sama dalam satu waktu, dengan posisi masing-masing. Coba bayangkan bila semuanya ingin memberi komandan, tentu tidak ada yang mau naik bergumul dengan oli yang hitam lagi pekat, atau semua ingin bergerak tentu tidak mungkin bisa membangun sebuah bangunan kokoh yang dapat membantu dalam meraih asa, karena yang bertugas menjadi pondasi pun tak mau hanya diam, berat!
Saudaraku…
Tentunya kesatuan gerak dan komitmen untuk beramal jama’i tak akan tercipta bila kita masih belum satu visi, asa dan obsesi serta pemahaman yang utuh atas posisi yang di emban dan konsekuensinya. Dan rasa tsiqoh pun diperlukan dalam beramal jama’i, apa jadinya bila sekelompok pemuda tadi bila mereka tidak saling mempercayai?! Komandan tidak ditaati, sifat individualis, perfectionis pun bermekaran pada tiap individu dalam kelompok tadi.
Pada akhirnya kita pun harus menyadari, bahwa kita bukanlah siapa-siapa tanpa oarng-orang sekitar kita, tak mungkin kita bisa meraih asa tersebut tanpa dukungan dan bantuan sahabat-sahabat kita, dan keberhasilan yang telah diraih bersama-sama bukanlah atas jerih payah kita pribadi, sehingga muncul rasa bangga dan merasa paling berjasa dan berprestasi atas semua yang terjadi, na’udzubillah min dzalik
Dan juga, adalah sebuah hal yang mustahil bila seseorang dapat meraih hadiah di ujung pohon pinang tersebut hanya seorang diri,itu namannya berkhayal.
“dan janganlah kalian saling berselisih, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan kekuatanmu hilang, dan bersabarlah…”
Akhiru da’wana anilhamdulillahi robbil ‘alamin...