Tema: Inovasi Karya Anak Bangsa menuju Kemandirian Nasional.
when i push my self to the limit,
i will be surprised with the result that shows how far i can go
this is not perfect, but i'm doing it with all of my heart
yes i will keep on writing on something that i don't know yet-
it is the only way I can challenge myself and have myself to actually grow
don't stay beneath your shell
i will be surprised with the result that shows how far i can go
this is not perfect, but i'm doing it with all of my heart
yes i will keep on writing on something that i don't know yet-
it is the only way I can challenge myself and have myself to actually grow
don't stay beneath your shell
Pendahuluan: Indonesia dan Kemandirian Nasional
Kemandirian nasional dapat tercermin dari kemampuan suatu bangsa untuk bertahan hidup dengan menggunakan semua jenis sumber daya dan kemampuannya (skill) yang berasal dari dalam negeri. Suatu bangsa bisa disebut menuju kemandirian nasional apabila sedikit demi sedikit ia meminimalisir ketergantungannya akan pihak luar negeri.
Memang cukup memprihatinkan apabila kita melihat banyak dari pemimpin negeri ini yang belum menyadari urgensi dari kemandirian nasional. Banyak aset negara yang diserahkan ke pihak asing karena merasa bahwa anak bangsa tidak mampu untuk mengelolanya dengan baik. Atau mungkin terdapat suatu kepentingan elit politik yang tersembunyi di balik perjanjian penyerahan kekayaan Indonesia kepada asing tersebut. Walapun kita mendapat bayaran dari aset negara yang kita sewa/ jual, namun pasti tidak seberapa jumlahnya dari total yang pihak asing akan hasilkan. Aku jadi teringat akan kalimat yang sering disebut-sebut oleh Prof. Sri Edi Swasono dalam mata kuliah Sistem Ekonomi yang ia bawakan:
Yang terjadi bukanlah Pembangunan Indonesia, namun Pembangunan di Indonesia.Miris aku mendengarnya. Di sinilah bukti nyata bahwa kemandirian nasional belum diberikan perhatian yang khusus oleh sebagian besar dari pemimpin-pemimpin bangsa ini. Kita belum diberikan ruang untuk pembuktian diri bahwa kita, anak-anak Indonesia, itu sebenarnya mampu.
Mengapa Indonesia harus meraih kemandirian nasional? Untuk memperkuat identitas bangsa; untuk mempertegas kedaulatan negeri; untuk membuktikan pada dunia bahwa tidak sia-sia semua yang telah diperjuangkan oleh para founding fathers negeri kita di masa lalu, yang menginginkan agar Indonesia dapat menentukan nasibnya sendiri; dan yang paling penting adalah agar persatuan dan kesatuan negara tidak terkoyak dan tercabik habis oleh segala macam bentuk institusi predatoris yang dengan sigap menyusup masuk ke dalam urusan domestik untuk menggoyahkan keberlangsungan dan ketahanan legitimasi negeri ini (pengakuan rakyat terhadap kekeuasaan sebuah pemerintahan atau negara).
Indonesia merupakan bangsa yang berjiwa besar. Begitu banyak penduduknya dari berbagai daerah yang memiliki kemauan keras untuk belajar dan meningkatkan taraf hidupnya. Hal tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan bangsa secara umum. Bangsa yang besar adalah bangsa dengan kemandirian nasional yang tinggi. Tidak mudah diintervensi dan tidak mudah duntuk digoyah oleh pihak asing. Kemandirian nasional dapat diperoleh dari inovasi. Menurut Marzan A Iskandar, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi,
Inovasi merupakan hasil dari pengetahuan, keterampilan atau pengalaman yang berupa pencitraan, perubahan atau perbaikan barang dan jasa atau produk. Syarat sesuatu itu disebut inovasi adalah bahwa sudah termanfaatkan dan mempunyai nilai yang baik secara ekonomis dan sosial.Dunia semakin berkembang dan tiap-tiap elemen yang terpisah di dalamnya dituntut untuk meningkatkan competitivenessnya masing-masing untuk dapat bersaing satu sama lain. Darwinian theory mengenai Survival of the Vetus pun mencuat ke permukaan. Siapa yang kuat, dia akan bertahan. Arus globalisasi dan persaingan bebas tidak lagi dapat dibendung. Free flow of capital and human resources bukan lagi sekedar teori, namun dapat kita saksikan secara langsung di depan mata, tanpa ia peduli apakah kita siap atau tidak. Indonesia mau tidak mau harus menghadapi paksaan persaingan yang begitu ketat.
Namun terdapat hikmah di balik itu semua. Menurut Harvard Point of View mengenai Market Power (kekuatan pasar, co: monopoli memiliki market power yang besar) dan Inovasi, dikatakan bahwa pressure creates improvement/ innovation. Dalam pasar yang kompetitif, dorongan kompetisi yang begitu kuat akan menciptakan terjadinya inovasi. Kemudian pertanyaan selanjutnya bagi Indonesia adalah, are we ready? Well, we Must be ready!
Memang perlu sifatnya sebuah motivasi bagi kita. Sesuatu yang dapat mendorong kita untuk berkarya sehingga memunculkan sebuah inovasi yang lebih baru lagi, dan kemudian dapat meningkatkan kepercayaan diri, sehingga bangsa Indonesia dapat mengepakkan sayapnya lebih lebar dan terus menciptakan karya-karya baru. Hasil karya tersebut dapat digunakan untuk kemajuan dan pembangunan bangsa serta menjadi instrumen yang digunakan untuk memperkuat eksistensi innovator/ inventor lokal.
Kemandirian nasional dapat diwujudkan dari identitas perekonomian bangsa yang kuat, yang tidak mudah diintervensi oleh asing. Pemanfaatan aset-aset negara pun dimaksimalkan. Hasil cipta dan karya masyarakat Indonesia harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, agar mereka terus memiliki semangat yang tinggi untuk menciptakan penemuan-penemuan baru. Inovasi akan menghasilkan comparative advantage yang akan mampu membawa Indonesia menjadi negara yang lebih mandiri melalui sektor industri yang disokong oleh penemuan-penemuan dan hasil karya anak bangsanya.
Anak Bangsa Torehkan Sejarah dalam Inovasi Teknologi Tingkat Dunia:
Dr. Warsito dan Teknologi Bidang Tomografi
Telah banyak hasil-hasil karya inovasi brilian yang dihasilkan oleh orang-orang kita. Mulai dari sistem operasi GARUDA, blog hosting dagdigdug.com, anti virus ARTAV, jejaring sosial SALINGSAPA, dan lain sebagainya. Untuk melihat penemuan-penemuan lain, mungkin kalian bisa lihat di website ini sebagai referensi. (bukan milik penulis)
Dr. Warsito dan Teknologi Bidang Tomografi
Telah banyak hasil-hasil karya inovasi brilian yang dihasilkan oleh orang-orang kita. Mulai dari sistem operasi GARUDA, blog hosting dagdigdug.com, anti virus ARTAV, jejaring sosial SALINGSAPA, dan lain sebagainya. Untuk melihat penemuan-penemuan lain, mungkin kalian bisa lihat di website ini sebagai referensi. (bukan milik penulis)
Banyak
yang sudah membahas mengenai penemuan dan inovasi dalam bidang IT, jadi
pada kesempatan kali ini, aku ingin mengulas sedikit mengenai salah
satu anak bangsa yang berhasil menorehkan sejarah bangsa Indonesia dalam
melahirkan penemu yang telah diakui dalam taraf internasional. Hasil
temuannya ini memiliki dampak yang besar bagi masyarakat di seluruh
dunia. Penemuannya membuka jalan yang lebih lebar untuk mendapatkan
hasil penelitian-penelitian (riset) yang lain, yang pada akhirnya
memiliki kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
Memang pada zaman yang telah berkembang seperti sekarang ini, ada semacam aturan tidak baku bagi tiap-tiap negara untuk memaksimalkan kemampuannya dalam bidang teknologi. Penguasaan teknologi menjadi aspek yang begitu krusial karena ia memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang industri-industri strategis negara. Industri ini pun yang kemudian akan membuka lapangan pekerjaan dan juga menghasilkan produk-produk lokal yang siap untuk dikonsumsi masyarakat. Di situlah peran inovasi dalam teknologi yang menjadi sangat penting karena dipersiapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Memang pada zaman yang telah berkembang seperti sekarang ini, ada semacam aturan tidak baku bagi tiap-tiap negara untuk memaksimalkan kemampuannya dalam bidang teknologi. Penguasaan teknologi menjadi aspek yang begitu krusial karena ia memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang industri-industri strategis negara. Industri ini pun yang kemudian akan membuka lapangan pekerjaan dan juga menghasilkan produk-produk lokal yang siap untuk dikonsumsi masyarakat. Di situlah peran inovasi dalam teknologi yang menjadi sangat penting karena dipersiapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu mahakarya anak bangsa yang mampu membuatku terbengong-bengong dan tidak bisa menutupi rasa takjubku adalah suatu karya ilmiah Dr. Warsito, M.Eng. Mungkin beberapa dari kalian telah mengenal beliau sebelumnya. Beliau adalah scientist kelas dunia yang merupakan asli orang Indonesia. Dr. Warsito merupakan penemu Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) Scanner 4 Dimensi. Hasil temuannya ini pun tidak main-main dan telah digunakan oleh NASA, Departemen Energi Amerika Serikat, juga industri-industri lain di seluruh dunia. Dia memberikan bangsa Indonesia bukti nyata bahwa Indonesian can think, Indonesian can create, rather than only duplicate. Motivasi semacam inilah yang harusnya mampu membangkitkan jiwa-jiwa kelaparan kita akan ilmu pengetahuan (dalam rumpun apapun itu) dan juga menghasilkan karya-karya yang mampu menunjang cita-cita bangsa untuk menjadi lebih mandiri.
Pernahkah kalian mendengar mengenai teknologi tomografi sebelumnya? Sebuah teknologi canggih yang digunakan untuk memindai berbagai macam objek dari tubuh manusia, dari berbagai macam proses kimia, industri perminyakan, reaktor nuklir, bahkan hingga perut bumi. Kemudian, seorang pribumi dari Solo yang lahir sekitar 44 tahun yang lalu berhasil menemukan alat pemindai tubuh yang lebih murah dan akurat berkat kerja keras dan dedikasinya yang tinggi dalam dunia riset semenjak tahun 1991, ketika ia masih mengenyam bangku pendidikan S1 di Jepang. Alat canggih temuan beliau tersebut dinamakan Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT). Hal ini pun yang membuatnya lebih dikenal sebagai salah satu pionir dari penggunaan teknologi tomografi oleh akademisi tingkat dunia. Saat ini dunia memang kembali dikejutkan dengan penemuannya yang paling spektakuler, yaitu tomografi volume 4 dimensi yang mana dipatenkan di Amerika dan lembaga paten internasional PTO/WO tahun 2006. Temuannya tersebut merupakan teknologi pemindaian 3D (tiga dimensi) dengan objek bergerak dengan kecepatan tinggi, sehingga menghasilkan citra 4D (empat dimensi).
ECVT yang disebut juga sebagai teknologi tomografi medan listrik tersebut dapat digunakan untuk melihat apa-apa yang terjadi di dalam tubuh manusia. Pada saat mengembangkan teknologi tomografi paling mutakhir tersebut, Dr. Warsito memiliki harapan agar alat yang ia ciptakan kelak dapat memberikan kontribusi terhadap ranah ilmu kedokteran, sebuah inovasi teknologi untuk mendiagnosa tubuh manusia secara murah dan aman. Contohnya adalah digunakan sebagai scanner 4 dimensi bagi ibu yang sedang hamil. Selain itu diharapkan juga agar penemuannya tersebut dapat memberikan sumbangsih terhadap para pasien miskin apabila mereka harus mengecek kesehatan tubuh mereka menggunakan alat pemindai tubuh.

Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) atau teknologi tomografi medan listrik tiga dimensi, menjadikan proses pemindaian tubuh menjadi lebih murah dan akurat ketimbang menggunakan CT-Scanner dan MRI. CT-Scanner (Computed Tomography Scanner) adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendiagnosa organ tubuh dengan tujuan mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari organ tersebut. Gambar tersebut didapatkan dengan menggunakan teknologi canggih yang menggunakan radiasi nuklir seperti sinar-x, sinar gamma dan neutron. Hasil pemotretan tersebut direkam dalam film sinar-x. CT-Scanner yang merupakan sebuah metode penggambaran medis ini pun menggunakan teknologi tomografi.


Dr. Warsito boleh berbangga hati, karena teknologi tomografi temuannya diperkirakan akan mengubah perkembangan riset dan teknologi secara drastis. Bidang-bidang tersebut adalah bidang energi, proses kimia, kedokteran, sampai bidang nano technology. Saat ini teknologi hasil inovasinya tersebut telah dipergunakan oleh NASA untuk memindai objek dielektrika pada pesawat ulang-alik selama melakukan misi ke antariksa. Selain itu teknologinya juga telah digunakan oleh Departemen Energi Amerika Serikat, juga industri-industri lain di seluruh dunia.
Dr. Warsito dengan EdWar Technology, lembaga resmi untuk research and development dalam bidang teknologi tomografi yang ia bentuk pada 2007 lalu, mengadakan kerjasama partnership dengan salah satu perusahaan Tech4Imaging milik Ohio State University hingga saat ini. Perusahaan tersebut memiliki fokus pada pembangunan dan komersialisasi dari imaging technology, yang memiliki target untuk meningkatkan kinerja bidang-bidang yang berhubungan langsung dengan industri dan peralatan yang sering digunakan untuk kegiatan medis (medical application).
Jika dilihat dari penemuannya yang sudah diakui dunia, pasti tidaklah mudah untuk mencapai itu semua. Cobaan hidup dan terpaan alam yang keras telah banyak membuatnya jatuh bangun dan he is still managed to keep moving forward. Terus maju. "You have to be the first, the best, or different", merupakan prinsip yang selama ini ia tanamkan dalam diri.
Pelajaran dari Anak Bangsa untuk Anak Bangsa:
Inovasi dari Kerja Keras dan Tetaplah Down to Earth
Seorang ilmuan, penemu, dan researcher handal ini rupanya tidak melupakan arti dari nasionalisme. Terinspirasi dari Bapak Habibie, ia menolak tawaran untuk memperpanjang kontrak dengan Ohio State University, dan lebih memilih untuk pulang ke Indonesia, walau kini usaha riset yang ia lakukan tidak lagi didukung oleh kenyamanan finansial dengan fasilitas seperti yang pernah ia peroleh dari kontraknya semasa menetap di Amerika dulu. Beliau telah meresapi dan mengimplementasikan arti dari kemandirian nasional yang sesungguhnya. Kecintaannya terhadap tanah air dan determinansinya untuk berkontribusi bagi negara tidak dapat diintervensi oleh kenikmatan dari asing akan segala kemudahan yang pasti akan menunjang karirnya hingga melejit ke taraf yang lebih tinggi lagi. Tapi benarkah kemudahan dan fasilitas dapat mendorong seseorang untuk dapat berinovasi dengan lebih baik? Belum tentu, tekannya pada salah satu artikel yang ia tulis di blog pribadinya.
Tidaklah mudah untuk mencapai puncak. Beliau harus merasakan dahulu kehilangan hasil riset yang telah dilakukannya selama belasan tahun akibat hangusnya komputer setelah disambar petir dan jebolnya laptop satu-satunya yang ia miliki. Dengan bantuan tim ahli yang ia bentuk, Center for Tomography Research Laboratory (CTECH Labs), mereka kembali membongkar semua arsip dan catatan riset yang telah lama tersimpan. Di sinilah kunci keberhasilan yang dialami oleh beliau. Sempat terjatuh walau hanya sebentar, lalu kembali bangkit dengan semangat yang membara.
Telah memukaunya jasa yang ia torehkan untuk membangun derajat bangsa ini, sekarang beliau telah membangun dan menjalankan pusat riset dan produksi sistem teknologi tomografi 4 dimensi yang pertama di dunia dan pusatnya berada di Tangerang, Banten. Yang patut kita apresiasi adalah walaupun instansi tersebut masih terbilang memiliki skala yang kecil, produk yang dihasilkan oleh institusi tersebut adalah 100% berasal dari dalam negeri dan melibatkan ilmuwan-ilmuwan lokal. Kini produk-produk mereka pun telah dipasarkan hingga ke Amerika Serikat.
Dr. Warsito juga telah mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya adalah:
- “50 Tokoh” Revolusi Kaum Muda (Gatra, Edisi Khusus 2003)
- Keynote lecture, 3th World Congress on Industrial Process Tomography, Banff, Canada, Sept (2003)
- Keynote lecture, 4th World Congress on Industrial Process Tomography, Aizu, Japan, Sept (2005)
- 10 yang Mengubah Indonesia” versi majalah Tempo (Edisi Khusus Akhir Tahun 2006)
- Penghargaan KNPI Banten 2006 untuk bidang peneliti, (2007)
- “100 Tokoh Kebangkitan Indonesia” Versi Majalah Gatra (Mei 2008)
- Penghargaan Ahmad Bakrie 2009 untuk Teknologi, Freedom Institute, (2009)
- Penghargaa Kekayaan Intelektual Luar Biasa, Dirjen DIKTI, Depdiknas (2009)
- Meraih Baiquni Award bidang sains dan matematika dari Universitas Gadjah Mada (1985)
- Dianugerahi American Institute of Chemist Foundation Outstanding Post-doctoral Award (2002)
- Lulusan terbaik bidang kimia di Universitas Shizouka
- Termasuk ke dalam 16 ilmuwan Indonesia yang diberi kesempatan unjuk gigi di depan Douglas D Osheroff, peraih Nobel Fisika 1996 yang ketika itu berkunjung ke Indonesia
- dan lain-lain
Pada akhirnya, bagaimana sebenarnya inovasi dapat meningkatkan kemandirian bangsa? Ketika anak-anak bangsa menciptakan suatu inovasi dalam bidang apapun, maka hal tersebut harus bisa diproduksi secara masal untuk kepentingan bisnis yang dapat memajukan industri-industri yang ada di Indonesia dan dapat dimanfaatkan untuk kemajuan masyarakat luas. Dalam hal ini, diperlukan kerjasama antara pihak pemerintah, lembaga pendidikan dan lembaga riset, serta pelaku-pelaku industri.
Inovasi
merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dilakukan dalam suatu
industri (apapun), karena dengan adanya inovasi, akan tercipta produk
baru ataupun produk dengan kualitas yang lebih baik. Dengan adanya
produk baru dan berkualitas tersebut, merupakan indikator dari Dynamic Efficiency yang menunjukkan terjadinya suatu efisiensi dalam pasar. Dynamic Efficiency akan meningkatkan Aggregate Demand, dan secara bertahap akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (teori dalam mata kuliah Ekonomi Industri, dosen Andi Fahmi Lubis)
Inovasi yang kemudian difasilitasi untuk berkembang oleh negara akan meningkatkan semangat bangsa ini untuk menjalankan industri dan usaha dengan kemampuan sendiri. Hal tersebut akan memicu kemandirian nasional, yang akan pula meningkatkan harkat serta martabat bangsa. Itulah urgency dari sebuah inovasi, terlebih yang merupakan langsung hasil dari tangan dan peluh keringat anak bangsa. Komitmen jangka panjang terhadap pengembangan dan penelitian eksplorasi yang berani perlu diterapkan bagi pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan inovasi di Indonesia. Kerjasama yang sinergis harus selalu terjalin agar semua perencanaan yang telah dengan manisnya diucap dan dengan rapihnya tertoreh di atas kertas, tidak akan sia-sia.
Inovasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, tidak terpaut pada satu ritme tertentu yang telah dieja oleh para ahli atau successful person terdahulu. Buat arahmu sendiri. Tulisan yang hendak aku buat ini juga merupakan suatu inovasi, menurutku. Karena apa yang aku bahas ini benar-benar berbeda dari yang pernah aku tuliskan sebelumnya.
*lampiran*
Profil Singkat Dr. Warsito
Pendidikan
- SMAN 1 Karanganyar, Solo 1986
- Tokyo International Japanese School, Tokyo 1988
- Shizouka University, B. Eng, Chemical Engineering, 1992
- Shizouka University, M.Eng, 1994
- Shizouka University, Ph.D Electronic Science and Technology
Pengalaman Kerja
- Researcher, Satellite Venture Businee Laboratory Shizouka University, (1997-1999)
- Lecturer, Graduate School of Engineering, Shizouka University, Japan (1997-1999)
- Research Associate, Dept of Chemical Engineering, Ohio State University, USA (1999-2006)
- Dosen Pascasarjana, MIPA-FISIKA UI, Jakarta (2005-Sekarang)
- Visiting Lecturer, Dept of Chemical Engineering (2005-Sekarang)
- Visiting Lecturer, Dept of Chemical Engineering Shizouka University, Japan (2005)
- Director, CTECH Centre for Tomography Research, PT. EDWAR Tech , Tangerang (2008-Sekarang)
- Visitor Senior Scientist, National Laboratory of Physics and Chemistry (RIKEN), Japan (2008-Sekarang)
- Visiting Professor, Dept Of Chemical Engineering, University Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia (2008-Sekarang)
- Visiting Professor, Dept Of Chemical and Biomolecular Rngineering, Nanyang Technological University, Singapore (2009)
- Visiting Professor for Advance Studies, King Saud University, Saudi Arabia.
- Ketua Umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (2005-Sekarang)
- Editor tamu/Reviewer jurnal Internasional IEEE Sonsor Journals (US), Measurement Scuence and technology (UK)
- Anggota International Committee for Industrial Process Tomography
- Pembimbing Tesis/tugas akhir FMIPA Fisika-UI
Karya
- 100 Jurnal dan Publikasi Internasional
- 7 Paten di Bidang Tomography dan teknologi ultrasonic (2 Jepang dan 5 Internasional, US)
- Penemu Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) Scanner Empat Dimensi (4D)
- Merancang system ECVT untuk di install di Morgantown Energy laboratory, Departemen Energy Amerika Serikat.
- Advance Technology Research Center, King Saud University Saudi Arabia.
- Advance technology Research Center, University Malaya.
- Ultrasonic Scanner untuk Tabung Gas Tekanan Tinggi (Tabung gas Busway) pertama di Indonesia.
*Sumber:*
Tempo (Edisi. 44/XXXV/25 - 31 Desember 2006)
http://1ndotech.blogspot.com/
http://elektroindonesia.com/elektro/no3d.html
http://engineeringtown.com/
http://harnawatiaj.wordpress.com/
http://masdiisya.wordpress.com/
http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=72
http://www.tech4imaging.com/
http://ochahaha.blogspot.com/2011/05/anak-bangsa-indonesia-ubah-perkembangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar