الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang Lebih Baik 'Amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al-Mulk : 2)
KRITERIA AMALAN UNGGULAN
Ada banyak bentuk amal unggulan, yang dengannya kita memohon
kepada Allah agar kita menjadi hamba yang diridhoi-Nya.
ltulah yang diharapkan bisa menjadi modal, untuk menjawab
pertanyaan Allah. Meski semuanya bukan karena kita sendiri, tetapi lebih karena
karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Tetapi itu pun
masih harus dipasrahkan, sebab kita sendiri tidak pemah tahu, apakah Allah
menerimanya atau tidak. Sebelum segalanya berakhir, rintislah amal- amal unggulan
kita di sini, di dunia ini, dari banyak jalan dan cara. Apa pun hasilnya,
setidaknya kita telah berusaha.
1. Amal
Unggulan : Shalat Fardhu berjama’ah & tepat waktu
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلَاةُ
“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya...” [Shahih, HR Abu Daud: 964, At-Tirmizi:413]
“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah shalatnya...” [Shahih, HR Abu Daud: 964, At-Tirmizi:413]
2. Amal Unggulan : Dilakukan Secara
Berkesinambungan
Untuk menjadi seorang spesialis, tentu butuh sebuah proses yang
cukup panjang dan berat. Paling tidak, kita butuh keseriusan dan pengorbanan
waktu yang tidak sedikit. Tapi, dengan cara itulah kita baru dapat menikmati
pekerjaan yang kita tekuni.
“Amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang dilakukan
terus menerus meskipun sedikit.” (HR. Muslim)
3. Amal Unggulan : Bobot dan Tingkat
Kesulitannya
Sebagian ulama berpendapat, amal yang paling besar pahalanya
adalah amal yang tingkat ke- sulitannya paling tinggi. Untuk itulah Rasulullah
menempatkan jihad sebagai salah satu amal yang paling afdhal. (HR. Bukhari)
Kisah Umair bin Al Hammam, Kisah Shuhaib bin Sinan, Kisah
Abdullah bin Umar
4. Amal Unggulan : Manfaat Sosialnya yang Besar dan Luas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Ø
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling
banyak manfaatnya bagi orang lain.” (HR. Thabrani & Daruquthni)
Ø
“Siapa yang memulai suatu perbuatan baik,
lalu perbuatan baik itu diikuti orang lain, maka baginya pahala (karena dia
memulai) dan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa
dikurangi pahala mereka.” (HR.Tirmidzi)
Ø
“Sebaik-baik kalian adalah yang
memberikan makanan.” (HR. Ahmad)
5. Amal Unggulan yang tidak Dilakukan Setiap
Waktu
Setiap kita punya kesempatan melakukan amal yang spektakuler;
menciptakan amal unggulan. Hambatannya, seringkali kita kehilangan ketulusan
hati dan kejemihan jiwa, kekeruhan niat dan kelumpuhan tekad. Padahal, itulah
modal utama yang bisa mengantarkan kita pada amal unggulan, melebihi kesadaran
kita mengenali momen-momennya. Kita mungkin pernah mengalami masa-masa sulit.
Saat itu, uang yang di tangan hanya cukup untuk makan sekali. Tiba-tiba, datang
seorang peminta-minta yang mungkin sudah berhari-hari menahan lapar, atau
seorang teman yang sangat membutuhkan pertolongan kita. Apa kira-kira tindakan
yang akan kita lakukan? Akankah kita pertahankan uang yang buat kita sendiri
tidak cukup, atau kita akan berikan kepada orang itu?
6. Amal Unggulan : Menjadi Pribadi Unggul
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbagai sabdanya, diantaranya :
Tidak ingkar melunasi hutang
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عن رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أنه فَقَالَ « خَيْرُكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً » متفق عليه
Artinya: Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” Muttafaqun ‘alaih
Belajar Al-Quran dan mengajarkannya
عَنْ عُثْمَانَ – رضى الله عنه- عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» رواه البخاري
Artinya: “Ustman bin Affan radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.” Hadits riwayat Bukhari.
Yang paling diharapkan kebaikannya dan paling jauh keburukannya
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَقَفَ عَلَى أُنَاسٍ جُلُوسٍ فَقَالَ « أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِكُمْ مِنْ شَرِّكُمْ ». قَالَ فَسَكَتُوا فَقَالَ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ فَقَالَ رَجُلٌ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنَا بِخَيْرِنَا مِنْ شَرِّنَا. قَالَ « خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ …» رواه الترمذى
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di hadapan beberapa orang, lalu bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan sebaik-baik dan seburuk-buruk orang dari kalian?” Mereka terdiam, dan Nabi bertanya seperti itu tiga kali, lalu ada seorang yang berkata: “Iya, kami mau wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami sebaik-baik dan buruk-buruk kami,” beliau bersabda: “Sebaik-sebaik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya terjaga…” Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 2603)
Menjadi suami yang paling baik terhadap keluarganya
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى. رواه الترمذى
Artinya: “Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam berasabda: “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Ash Shahihah (no. 285).
Yang paling baik akhlaqnya dan menuntut ilmu
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- «خَيْرُكُمْ إِسْلاَماً أَحَاسِنُكُمْ أَخْلاَقاً إِذَا فَقِهُوا» رواه أحمد
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian islamnya adalah yang paling baik akhlaq jika mereka faqih (yaitu dengan cara menuntut ilmu).” Hadits riwayat Ahmad dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3312)
Yang memberikan makanan
Yang memberikan makanan
عَنْ حَمْزَةَ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ رضي الله عنه قَالَ: فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «خَيْرُكُمْ مَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ» رواه أحمد
Artinya: “Hamzah bin Shuhaib meriwayatkan dari bapaknya radhiyallahu ‘anhu yang berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang memberikan makanan.” Hadits riwayat Ahmad dan dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3318)
Yang panjang umur dan baik perbuatannya
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ رضي الله عنه أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ «مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ» رواه الترمذى
Artinya: “Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa ada seorang Arab Badui berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:“Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” beliau menjawab: “Siapa yang paling panjang umurnya dan baik amalannya.” Hadits riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam Shahihut Targhib wat Tarhib (no. 3363).
Yang paling bermanfaat bagi manusia
عَنِ جابر، رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ : قال رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم: خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya: “Jabir radhiyallau ‘anhuma bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” Hadits dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ (no. 3289). (HR. Thabrani dan Daruquthni)
7. Amal Unggulan : Nilai Strategis dan Keunikan Pelakunya
Mencari amal unggulan di sini, tidak cukup hanya dengan ilmu,
ketulusan, dan kekuatan tekad. Ada faktor lain yang mempersempit kesempatan
bagi sebagian orang untuk mendapatkan amal unggulan itu, yaitu kekuatan daya
interpersonal.
Di awal dakwah Rasulullah SAW, beliau pemah berdoa, “YaAllah,
muliakanlah Islam dengan orang yang paling engkau cintai dari dua lelaki ini;
dengan Abu Jahal, atau dengan Umar bin Khaththab.” (HR. Tirmidzi) Dan Allah
mengabulkan doa beliau dengan Umar sebagai pilihan-Nya.
Ketika itu, Rasulullah sedang dalam kesulitan. Dakwahnya selalu
dihambat oleh kaum musyrikin. Logikanya, beliau tentu membutuhkan dukungan dari
banyak orang untuk kelangsungan dakwahnya dari tekanan musuh-musuh Allah.
Nyatanya, beliau hanya meminta satu orang dari sekian banyak pemimpin Quraisy.
Rasulullah sangat mengerti, jika potensi din dari masing-masing; Abu Jahal dan
Umar bin Khaththab tershibghah dengan Islam maka perubahan radikal pasti akan
terjadi. Bukan hanya pada Islam, tapi pada diri orang itu.
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar