عَنْ
أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :(مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ
يَعْنِيْهِ).
حَدِيْثٌ
حَسَنٌ رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَغَيْرُهَ هَكَذَا.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata: “Rasululah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Di antara (tanda) kebaikan Islam
seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya’.” [Hadits
hasan. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan selainnya seperti itu.
PELAJARAN DARI HADITS
1. Derajat hadits ini meningkat, dari hasan
menjadi shohih lighoirihi dikarenakan adanya syawahid (Abu Bakar, Husain bin
Ali, dan Zaid bin Tsabit) & hadits serupa yang mendukung validitas hadits
ini.
2. Agama
Islam menghimpun berbagai bentuk kebaikan, dan kebaikan-kebaikan Islam ini
terhimpun dalam dua kata, Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ …
3. Hadits di atas merupakan salah satu prinsip
dari prinsip-prinsip adab dan etika yang agung.
4. Makna
hadits ini, bahwasanya di antara kebaikan keislaman seseorang ialah ia
meninggalkan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat baginya (tidak
bermanfaat untuknya di akhirat / dalam ‘kacamata’ syariat islam, bukan dari
‘kacamata’ hawa nafsu dan keinginan jiwa).
5. Kebaikan
islam seseorang adalah meninggalkan perkara yg tidak bermanfaat & melakukan
hal yang bermanfaat, bukan hanya diam tidak beramal.
6. Hadits
lain : …احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ
بِاللهِ وَلاَتَعْجَزْ…
“… Berkemauan keraslah kepada apa-apa yang bermanfaat bagimu, dan
minta tolonglah kepada Allah dan janganlah bersikap lemah….”
7. Jika
keislaman seseorang baik, dia akan meninggalkan apa saja yang tidak bermanfaat
baginya; baik itu hal-hal yang diharamkan, hal-hal syubhat, hal-hal makruh, dan
hal-hal mubah yang berlebihan yang tidak dibutuhkan, karena itu semua tidak
bermanfaat bagi seorang Muslim. Maka ia dapat mencapai tingkatan ikhlash, ihsan
& taqwa.
8. Jika
keislaman seseorang baik, dia akan memiliki rasa malu.
Hendaklah kalian malu kepada Allah dengan sebenar-benar malu.
Barang siapa yang malu kepada Allah dengan sebenar-benar malu, hendaklah ia
menjaga kepala dan apa yang ada padanya, menjaga perut dan apa yang ada di
dalamnya, dan hendaklah ia selalu mengingat kematian dan busuknya badan. Barang
siapa menginginkan kehidupan akhirat, hendaklah meninggalkan perhiasan dunia,
dan barang siapa melakukan hal itu, sungguh, ia telah malu kepada Allah dengan
sebenar-benar malu. [Hasan. HR Ahmad (I/387),
at-Tirmidzi (no. 2458), al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 4033), dan
al-Hakim (IV/323) ]
9. Bahaya
lidah adalah hal yang harus sangat diperhatikan oleh setiap muslim, karena
dapat menjerumuskannya ke neraka.
10. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
إِذَا أَحْسَنَ أَحَدُكُمْ إِسْلاَمَهُ ؛ فَكُلُّ حَسَنَةٍ
يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ، وَكُلُّ
سَيِّئَةٍ تُكْتَبُ بِمِثْلِهَا، حَتَّى يَلْقَى اللهَ عَزَّ وَجَلَّ.
Jika salah seorang dari kalian memperbaiki keislamannya, maka
setiap kebaikan yang dia kerjakan ditulis dengan 10 kebaikan hingga 700x lipat,
dan setiap kesalahan yang dilakukannya ditulis dengan kesalahan yang sama
hingga dia bertemu dengan Allah Azza wa Jalla.[
Shahîh. HR Muslim (no. 129)]
11.
Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu,
dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا أَسْلَمَ الْعَبْدُ فَحَسُنَ إِسْلاَمُهُ كَتَبَ اللهُ لَهُ كُلَّ
حَسَنَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا وَمُحِيَتْ عَنْهُ كُلُّ سَيِّئَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا
؛ ثُمَّ كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ الْقِصَاصُ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى
سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ وَالسَّيِّئَةُ بِمِثْلِهَا إِلاَّ أَنْ يَتَجَاوَزَ اللهُ
عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا.
Apabila seorang hamba masuk Islam lalu baik keislamannya, Allah
menulis baginya setiap kebaikan yang pernah dia kumpulkan dan dihapus darinya
setiap kesalahan yang pernah dia kumpulkan. Setelah itu yang terjadi ialah
qisash; 1 kebaikan dilipatgandakan dengan 10x lipat dari nilai kebaikannya
hingga 700x lipat, dan 1 kesalahan (dihitung) 1 kesalahan yang sama kecuali
jika Allah memaafkannya.[ Shahîh. HR al-Bukhâri
secara mu’allaq (I/88 –Fat-hul-Bâri) dan dimaushulkan oleh an-Nasâ`i
(VIII/105-106)]
12. Hal
yang bermanfaat : ibadah, berakhlaq mulia, memfasilitasi orang dlm beribadah,
belajar-mengajar, memberi kemanfaatan bagi orang lain, meninggalkan perdebatan
tanpa ‘amal, amar ma’ruf dan nahi munkar dll.
13. Waktu
bagi seorang muslim ada 3 macam : waktu yang berpahala, waktu yang berdosa
& waktu yang sia-sia.
14. Sibuk dengan hal yang sia-sia, apalagi yang
dosa dapat mengurangi sensitifitas iman : إذا كثر
المساس، قل الإحساس
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau
hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan
tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (Shahih, HR. Abu Daud no. 4084 dan
Tirmidzi no. 2722)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar