MAKNA
Secara bahasa :
1.
berhenti/terputus dari rutinitas atau stagnan dari aktifitas
2.
malas atau berleha-leha/lambat setelah sebelumnya giat, semangat dan
bersungguh-sungguh.
Secara istilah : penyakit yang bisa saja
menjangkiti diri seorang aktifis/penggerak dan dalam pergerakkannya, dampak
yang paling ringan : sifat malas, berleha-leha dan lambat, sedangkan yang
paling parah : berhenti / diam dari berbagai aktifitas rutin dan dakwah
selamanya
SEBAB
-
Terlalu berlebihan dan ekstrim dalam beragama, sehingga ada hak dan kewajiban
yang terabaikan
-
Berlebihan dan melampaui batas dalam melakukan hal-hal yang mubah
-
Meninggalkan jama’ah kaum muslimin dan lebih memilih ‘uzlah (hidup menyendiri)
-
Kurang dzikrul maut (mengingat kematian) dan kurang mengingat akhirat
-
Meninggalkan amalan-amalan harian (siang&malam) seorang muslim ataupun
berkurang kualitas & kuantitasnya
-
Mengkonsumsi makanan dan miniman yang haram dan syubhat
-
Hanya memfokuskan diri ke dalam satu aspek saja dari ajaran islam dan
mengabaikan yang lain
-
Tidak memperhatikan sunnah alam dan
kehidupan yang Allah tentukan
-
Mengabaikan hak badan dikarenakan amanah yang diemban terlalu berat, kewajiban
banyak dan sedikit penggeraknya
-
Tidak mempersiapkan diri untuk menghadap tantangan dan halangan
-
Bersahabat dengan orang yang lemah obsesi dan motivasinya
-
Spontanitas dalam beramal
-
Terjerembab dalam kemaksiatan dan dosa, baik yang kecil maupun besar dan
meremehkannya
AKIBAT/DAMPAK
1.
Terhadap diri sendiri : sedikitnya bekal ketaatan
2.
Terhadap jama’ah : merupakan sunnatullah bahwa Allah tidak akan memberi
kemenangan dan kejayaan bagi orang malas, lalai dan future, karena jalan dakwah
adalah jalan panjang, butuh banyak kewajiban dan pengorbanan
SOLUSI/PENGOBATAN
-
Menjauhi maksiat dan perbuatan buruk /dosa, yang besar maupun kecil
-
Membiasakan diri melakukan amaliyah yaumiyyah (amalan harian) siang dan malam
-
Memamnfaat waktu untuk diisi dengan ketaatan kepada allah
-
Melepaskan diri dari sifat ekstrimis dan berlebihan dalam menjalankan agama
allah
-
Berbaur dan bergabung ke dalam jama’ah umat islam
-
Perhatian terhadap ketentuan Allah yang berlaku pada manusia dan alam semesta
-
Menghindari dari awal segala tantangan yang menghadang sampai keadaan siap
menghadapinya
-
Membuat kegiatan/aktifitas yang terperinci dan terprogram dengan baik
-
Berteman dengan orang-orang shalih dan para pejuang dijalan Allah
-
Memberikan hak badan secara proporsional seperti : istirahat, makan, minum dan
olahraga
-
Me-refresh tubuh dengan kegiatan yang menyenangkan seperti beramain dengan
keluarga, rihlah, tadabbur/tafakkur alam, olahraga, naik gunung, dsb
-
Membiasakan diri untuk senantiasa membaca buku-buku siroh, sejarah dan biografi
orang-orang shalih dan para pejuang dijalan Allah, karena mereka mempunyai
semangat dan motivasi diri yang kuat
-
Dzikrul maut (mengingat kematian) dan segala kejadian dalam kehidupan setelah
kematian
-
Mengingat surga dan neraka, dengan segala kenikmatan dan kesengsaraannya
-
Menghadiri majlis ilmu (senantiasa menuntut ilmu)
-
Memahami islam dengan pemahaman yang benar, sempurna, integral dan komprenhesif,
tidak parsial
-
Muhasabah(evaluasi) diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar